Sunday, March 21, 2010

Belalang makanan Khas Gunungkidul

BELALANG

Salah satu bukti lagi Rahmat dari Alloh SWT kepada masyarakat Gunungkidul yang secara geografis daerah tandus adalah diturunkannya belalang .Pada musim penghujan belalang akan banyak ditemui pada pohon turi, ketela, jati , dan lain sebagainya.Pada musim kemarau belalang kayu ( nama belalang ) banyak ditemui pada pohon-pohon yang besar.Dengan pulut ( dari getah buah nangka ) atau lem tikus juga memakai jaring belalang maka belalang banyak ditangkap oleh masyarakat.Bahkan pada musim penghujan masyarakat sering mencari belalang di malam hari atau istilahnya nyuluh,maka dengan tangan langsung, belalang sudah bisa ditangkap.

Bahkan ada sebagian masyrakat yang mencari belalang sebagai mata pencaharian dengan sepeda onthel , galah dan jaring penangkap mencari daerah-daerah yang banyak belalangnya.Sehari rata rata mendapatkan ratusan belalang yang kemudian disandhati dengan batang bambu dan dijual dipinggir jalan.Berdasarkan observasi penjual belalang sehari bisa mendapatkan hasil Rp 40.000 ,suatu pendapatan yang lumayan dibandingkan bekerja di bangunan.

Pemasarannyapun juga tidak terlalu sulit, dengan bermodalkan sebatang bambu dan rangkaian sandhatan belalang mereka jajakan di pinggir jalan raya, makaOrang-orang yang lewat dijalan itu secara langsung akan membelinya bila mereka berminat .Dengan cara ini pemasaran tidak menjadi masalah.

Dari segi gizi berdasarkan penelitian kandungan protein dalam tepung Belalang Kayu (Melanoplus cinereus) ternyata lebih besar dibanding dengan kandungan protein yang dimilik udang windu.Kandungan protein belalang sekitar 62,2 persen suatu kandungan protein yang cukup tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya.Hal ini bila dikelola dengan maksimal dapat mengurangi kekurangan gizi kususnya protein penduduk setempat dan bangsa Indonesia pada umumnya.Apa lagi bila ada yang mengolah belalang menjadi tepung yang bisa diawetkan lebih lama maka akan sangat bermanfaat untuk penambahan gizi masyarakat dalam jangka waktu yang lama.

Pengolahan belalang dari masih hidup sampai siap saji dan siap makanpun tidak terlalu sulit.

Tahap pertama belalang dimasukkan kedalam air panas atau digodhog dahulu, kemudian setelah digodhog belalang dibersihkan dari kotorannya, dihilangkan sayap dan suthangnya, dipotong potong menjadi kepala ,dhadha, suthang, perut bagian bawah.Setelah itu di beri bumbu secukupnya atau sesuai dengan selera ,pedhas , manis, asin dan sebagainya,kemudian digoreng sampai keras ( kriuk-kriuk )

terus bisa disajikan menjadi makanan khas Gunungkidul yang murah, lezat, bergizi.

Bagi warga Gunungkidul yang merantau di luar Gunungkidul bila pulang silahkan mencicipi menu belalang goreng dan bisa pula untuk oleh-oleh bila kembali ke perantauan.

Ternyata Alloh SWT selalu memperhatikan hamba_NYA , tak terkecuali daerah yang tanduspun diturunkanlah belalang sebagai ladang penambahan gizi masyarakat, menambah lapangan kerja bagi pencari dan penjual belalang serta komoditi bagi pengusaha warung makan .


No comments:

Post a Comment